Oleh
: Novitasari Mustika R – mustika99@gmail.com
– www.mustikaqueen.blogspot.com - www.kmoindonesia.com - www.ernawatililys.com
JUDUL : TINGGAL DAN BELAJAR DI
EROPA
BAB 1 PROGRAM PERTUKARAN BUDAYA
Apa itu program
pertukaran budaya?
Program
Pertukaran Budaya (Cultural Exchange Program) merupakan salah satu program yang
memberi kesempatan remaja-remaja di seluruh dunia untuk dapat tinggal di negara-negara
yang dituju. Program ini sudah terlaksana di beberapa bagian negara Benua Eropa,
Amerika dan Australia. Pada umumnya program ini dilaksanakan dalam jangka waktu
satu tahun (12 bulan).
Tentunya
ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi ketika ingin mengikuti program
ini. Kemampuan berbahasa asing, kemandirian sampai bagaimana bersosialisasi
dengan orang lain juga sangat menentukan.
Akan
banyak prosedur yang dilalui ketika mendaftar program ini, mulai dari
administrasi, interview, hingga berbagai rangkaian untuk mendapatkan Visa (ijin
tinggal) di negara tujuan.
Beberapa
contoh program pertukaran budaya yang ada, diantaranya AFS Cultural Exchange
untuk pelajar yang masih duduk di bangku SMA. Au Pair Program, bagi remaja usia
17-29 tahun.
Dewasa
ini, program pertukaran budaya sangat diminati kalangan muda. Karena selain
mampu menambah pengalaman, tentunya mereka akan menambah kualitas diri sepulang
dari menyelesaikan program.
Akan
banyak hal positif yang didapat sepulang ke tanah air. Mulai dari pola pikir, sifat pekerja keras hingga kemampuan akan menghargai
waktu (on time) juga kesadaran akan ketertiban yang tinggi, misalnya saja buang
sampah sembarangan.
Tentunya diimbangi dengan berpegang teguh pada nilai dan
norma-norma yang telah diajarkan kepada kita kaum remaja Indonesia, pasti akan
mampu menghindari beberapa hal negatif. Misalnya mampu menghindari
minum-minuman keras, menjauhi NARKOBA, hingga free sex yang notabene di
negara-negara tersebut dilegalkan.
Jadi.. untuk apa ragu mengikuti program pertukaran budaya,
tetap positive thinking dan berkarya
Apa itu Au Pair?
Au
Pair adalah remaja yang biasanya wanita melakukan perjalanan dari suatu Negara ke
Negara lain untuk tinggal bersama dengan sebuah keluarga dan melakukan
pekerjaan ringan rumah tangga dengan mengawasi anak.
Au
Pair Program adalah salah satu program pertukaran budaya untuk para remaja yang
biasanya wanita berusia antara 18 – 30 tahun sesuai peraturan masing-masing Negara
yang dituju.
Banyak
yang menyamakan Au Pair dengan pembantu rumah tangga atas dasar kurang
pemahaman atau kurang informasi. Dalam realitanya, seorang Au Pair dianggap
sebagai anggota keluarga, memiliki surat perjanjian kontrak selama setahun,
dilindungi oleh agency, dan diatur hak-hak dan kewajibannya.
Hak-hak
Au Pair seperti dipenuhi kebutuhan utamanya, mendapat hak untuk belajar bahasa,
time free weekend, hingga pocket money yang diberikan setiap bulan.
Beberapa
negara yang menyediakan program Au Pair antara lain, Belanda, Belgia, Jerman,
Prancis, Denmark, Austria, Firlandia, Irlandia, Swedia, Spanyol, America,
Australia, dan masih banyak lagi.
Menjadi
seorang Au Pair harus memiliki kemampuan bahasa asing, kemandirian tingkat
tinggi, ketrampilan yang bisa diajarkan pada anak-anak hostfamily hingga
kemampuan sosialisasi antar personal yang tinggi.
Bagaimanapun,
ketika telah menjadi seorang Au Pair, apa-apa yang kita butuhkan harus
diusahakan sendiri. Penting sekali untuk melatih kemandirian, kemampuan
menentukan pendirian, kapan mengataka “ya” kapan mengatakan “tidak”, juga
belajar mengutarakan keinginan atau suatu maksud kepada orang lain.
Budaya
Indonesia terkenal dengan kesantunannya, hingga terbiasa “basa-basi” dahulu
sebelum mengutarakan keinginan, nah berbeda dengan mereka yang bicara langsung “to
the point”. Oleh karena itu, mulai belajar untuk bicara “direct talk” mulai
sekarang tidak ada ruginya, justru akan mampu membangun kualitas pribadi kita. J
Au Pair di Belanda
Program
Au Pair di Belanda termasuk salah satu program pertukaran budaya yang relative mudah.
Mengapa? Dikarenakan untuk menjadi Au Pair disana, pemerintah mengharuskan
untuk mendaftar melalui agency yang telah disupervisi. Jadi tidak perlu
khawatir untuk mengalami kerja overtime ataupun tidak mendapatkan hak-hak yang
harus dpenuhi oleh hostfamily. Menjadi Au Pair di Belanda memiliki syarat wanita
usia 18-30 tahun, belum menikah, mampu berbahasa Inggris, bersedia tinggal
bersama hostfamily selama maksimum 12 bulan, energik, mandiri dan memiliki
kemampuan komunikasi yang baik.
Memiliki
hak-hak antara lain akomodasi perjalanan Indonesia-Belanda pp, tempat tinggal
selama setahun, kebutuhan makanan sehari-hari, visa, serta ijin tinggal selama
setahun di Belanda. Tak lupa pocket money sebesar €300 - €340 per bulan juga
hak untuk mendapatkan kesempatan belajar bahasa Belanda di Taalhuis atau Universiteit
yang ditunjuk.
Au Pair di Belgia
Belgia
merupakan Negara tetangga dari Belanda, tepat berada di bagian Selatan Negara Kincir
Angin tersebut. Tak jauh beda dengan Belanda, di Belgia juga tersedia beberapa
agency yang bias membantu untuk prosedur mendaftar menjadi Au Pair. Jangka waktu
yang diberikan adalah 12 bulan. Sama seperti menjadi Au Pair di Belanda, mereka
juga memiliki surat perjanjian kontrak yang mengatur hak-hak dan kewajiban
selama 12 bulan. Tidak perlu khawatir, jika terjadi hal-hal diluar perjanjian, bisa
segera dilaporkan kepada agen ataupun ke pemerintah. Pocket money yang
diberikan berkisar €420 - €450 per bulan.
Au Pair di Jerman
Menjadi
Au Pair di Jerman tidak semudah menjadi Au Pair di Belanda dan Belgia. Para calon
pendafar harus memiliki sertifika A1 Deutch / sertifikat kompetensi berbahasa
Jerman sebelum mendaftar sebagai Au Pair di Jerman. Untuk prosedurnya, bias tanpa
menggunakan agency, jadi langsung bisa diurus oleh keluarga host. Selebihnya menjadi
Au Pair di Jerman tak jauh beda seperti di Belanda dan Belgia, sama-sama
memiliki surat perjanjian kontrak yang diatur di dalamnya hak-hak dan kewajiban
selama 12 bulan. Pocket money yang diberikan berkisar €270 - €300 per bulan.